Posted by man_araby1984@yahoo.com
Ilmiah
21.56
Indonesia dimata dunia terkenal dengan Negara nomor 1 terbanyak muslimnya, namun Islam di sana tidak berstamina. Negara Arab yang masing-masing memiliki kekutan militer, diam membisu ketika palestina menjerit, merintih minta tolong dengan suara semakin melemas karena memang pesimis atas bantuan para pemuja jabatan. Setiap Ormas Islam merasa prihatin atas maksiat yang menjamur di masyarakat luas. Begitu banyak aneka peristiwa yang menguras tenaga, pikiran, dan waktu, ini semua berangkat dari “sense of beloving” yang dirajut oleh benang Allah.
Untuk sementara waktu mari kita lupakan hal di atas, sekarang perhatikan kalimat berikut : “ Apakah kamu menyuruh kepada kebaikan, dengan menyampaikn ayat-ayat Allah, sedangkan kamu melupakan diri sendiri” (Surat Al- Baqarah)
Untuk membangun sebuah gedung, kita mesti memulai dari hal yang paling mendasar, yaitu pondasi, sebab inilah yang menetukan segalanya. Baik tinggi bangunan, ukuran dan lain-lain yang berkenaan dengan gedung tersebut. Dalam Islam hal yang paling mendasar adalah tauhid atau akidah. Kepercayaan seseorang yang didasari dengan ilmu ketuhanan, adalah penentu ketahanan pribadi seseorang muslim. Ketahuilah gunung yang besar itu terdiri dari milyaran batu-batu kecil. Jangan lupa angka 1000000 itu akan terpecah walau hanya dikurangi 1 angka saja. Ini artinya bukanlah suatu hal yang mustahil untuk membangun sebuah peradaban yang modal pokoknya adalah akidah atau ilmu tauhid.
Masyarakat Indonesia sekarang ini butuh siraman rohani, yang bobot ilmiahnya murni dari Al Quran dan hadits. Kita sekarang haus pelajaran tentang ketuhanan. Kita memahami ibadah yang diperintahkan Allah, namun pemahaman itu adalah ajaran guru “ngaji” kita dahulu kala. Dapatkah kita berfikir jika tiap-tiap person yang berada dalam sebuah komunitas, terjaga akhlaknya, mantap keimanan, akidah dan ibadanya melakukan tindak kriminal yang merugikan dirinya sendiri!!???, atau bagi orang lain??. Tidak, huluan berfikir kitapun tidak akan bisa menembus bayangan kejahatan pada kondisi tersebut.
Penulis : Abdurrahman Yusak
Posted by man_araby1984@yahoo.com
Ilmiah
12.27
Sepanjang sejarah, Allah telah mengutus para rasul-Nya kepada umat manusia. Para rasul Allah menyeru seluruh umat manusia kepada jalan yang benar dan menyampaikan kepada mereka ajaran-ajarannya. Tetapi pada saat ini, ada suatu keyakinan yang berkembang bahwa apa yang diwahyukan melalui para rasul kepada manusia merupakan agama yang berbeda. Hal ini merupakan pendapat yang keliru. Agama yang diwahyukan Allah kepada manusia di masa yang berbeda adalah sama. Misalnya, Yesus (as) telah menghapus beberapa larangan yang dibawa oleh agama sebelumnya. Walaupun demikian, tidak ada perbedaan yang berarti dalam ajaran agama-agama yang diwahyukan Allah. Apa yang telah diwahyukan kepada para rasul sebelumnya, kepada Musa (as), Yesus (as) dan kepada rasul terakhir Muhammad (saw) pada dasarnya sama:
Katakanlah, " Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim (Abraham), Isma’il (Ishmael) dan Ishaq (Isaac) dan Ya'qub (Jacob) dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa (Moses) dan Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka..." (Surat Ali Imran: 84-85)
Sebagaimana tertulis dalam ayat tersebut, agama yang benar yang diturunkan untuk manusia adalah Islam. Apa yang kita pahami dari Al-Qur'an adalah bahwa seluruh rasul menyeru umatnya kepada jalan yang sama. Allah menggambarkan fakta ini dalam ayat-Nya.
Allah telah mengutus para rasul-Nya untuk menyampaikan agama ini, satu-satunya agama yang Dia ridhai, kepada seluruh umat manusia dan kemudian memberikan peringatan kepada mereka. Setiap orang, kepada mereka yang Allah utus dan kepada siapa pun yang kemudian diserukan agama ini, mendapatkan beban untuk mengikutinya.
Meskipun demikian, beberapa kelompok masyarakat ada yang menerima ajaran tersebut, namun ada juga yang menolaknya. Sebaliknya, pada beberapa kelompok masyarakat, agama yang benar tersebut diselewengkan menjadi ajaran yang sesat setelah kematian rasul mereka:
Salah satu dari kelompok masyarakat yang tersesat dari agama yang benar adalah Bani Israel. Sebagaimana yang diinformasikan dalam Al-Qur'an, Allah telah mengutus banyak rasul kepada Bani Israel; mereka telah menyampaikan agama yang benar. Akan tetapi, setiap masa mereka menentang seorang rasul atau setelah kematian rasul tersebut, mereka mentransformasikan agama yang benar tersebut menjadi suatu ajaran yang sesat. Selain itu, dari Al-Qur'an, kita mengetahui bahwa bahkan saat Musa (as) masih hidup pun, Bani Israel menyembah sapi betina yang terbuat dari emas selama masa ketidakhadirannya yang sebentar saja (lihat surat Thaahaa: 83-94). Setelah Nabi Musa (as) tiada, Allah mengutus beberapa nabi lainnya kepada Bani Israel untuk memberikan peringatan kepada mereka dan yang terakhir dari para nabi yang diutus itu adalah Yesus (Isa) (as).
Seumur hidupnya, Yesus (as) menyeru umatnya untuk hidup dengan agama yang diturunkan Allah dan mengingatkan mereka untuk menjadi hamba Allah yang benar. Dia memerintahkan mereka dengan ajaran yang ada di dalam Injil – wahyu yang diturunkan kepadanya yang sebagian dari ajaran tersebut masih ada dalam kitab Injil dewasa ini. Kitab tersebut membenarkan ajaran-ajaran Taurat – wahyu yang diturunkan kepada Musa (as) yang sebagian ajarannya masih ada dalam Taurat atau Perjanjian Lama yang kemudian diselewengkan. Mengkritisi ajaran-ajaran yang tidak benar dari para rabi yang bertanggung jawab atas kemrosotan agama yang benar, Yesus (as) telah menghapus aturan-aturan yang dibuat oleh para rabi itu, yang melaluinya, mereka mendapatkan keuntungan secara personal. Dia menyeru kepada Bani Israel untuk mengesakan Allah, kebenaran yang hakiki, dan berakhlak luhur, sebagaimana firman Allah:
Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. (Surat Ali Imran: 50)
Setelah Yesus (as), Allah mengutus seorang rasul lain yang berasal dari suatu suku yang berbeda agar melalui rasul-Nya ini, Allah dapat menurunkan wahyu berupa agama yang asli ke dunia dan Dia membekalinya dengan sebuah kitab suci. Rasul itu adalah Nabi Muhammad (saw) dan kitab tersebut adalah Al-Qur'an, satu-satunya wahyu yang tidak diubah.
Al-Qur'an diperuntukkan bagi seluruh umat manusia di dunia. Seluruh umat manusia di semua masa akan mendapatkan kewajiban beriman terhadap kitab ini karena mereka diperintahkan untuk mengikuti ajaran Islam. Mereka akan diadili berdasarkan Al-Qur'an pada hari perhitungan. Pada masa kita khususnya, seluruh bangsa di dunia secara esensi disatukan dan hampir menjadi seperti suatu suku yang satu; terima kasih kepada penerobosan di bidang teknologi. Seorang akademisi menunjukkan bahwa dunia dewasa ini sebagai global village (desa buana). Karena itu, hanya ada sebagian kecil manusia di dunia ini yang tidak menyadari keberadaan Al-Qur'an dan yang oleh karenanya pula belum mendapatkan informasi tentang Islam. Walaupun demikian, ada suatu bagian tertentu dari umat manusia yang mempunyai keyakinan pada Al-Qur'an. Di antara mereka ada yang telah beriman, namun kebanyakan dari mereka tidak hidup berdasarkan ajaran-ajaran yang disebutkan dalam Al-Qur'an.
Kita berharap bahwa Yesus (as) akan kembali ke bumi dan menyeru umat manusia kepada jalan yang benar. Allah memberikan kabar gembira tentang masalah ini dalam Al-Qur'an. Sebagaimana yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya dalam situs ini, Yesus (as) telah diangkat ke haribaan Allah dan tidak wafat dalam arti fisik. Setelah beberapa masa, dia akan kembali dan menjadikan Islam menang di muka bumi. Upaya terbaik yang dapat dilakukan, baik oleh umat Nasrani maupun umat Islam dunia adalah mempersiapkan diri untuk bertemu dengan tamu yang diberkati ini dan tidak mengulangi melakukan perlawanan terhadapnya seperti di masa silam.
Posted by man_araby1984@yahoo.com
Fakta,
Sentuhan Fitrah,
Sorot Media
21.46
Sementara sebagian masyarakat Palestina dan dunia memperingati peringatan kekejaman Israel dalam melakukan agresi brutalnya ke jalur Gaza tahun lalu, Inggris malah menggelontorkan bantuan sebesar 50 juta poundsterling (sekitar 80 juta dollar) kepada Otoritas Palestina yang dianggap Inggris sebagai kelompok "moderat" di Ramallah, dan dana yang sangat besar dari Inggris tersebut diperuntukkan sebagai bagian dari "melawan ekstremisme di kalangan pemuda Palestina."
Dalam edisi hari Selasa (29/12) surat kabar Inggris "The Independent" memberitakan bawa pemerintah Inggris telah memberikan "hibah" kepada otoritas Palestina, bantuan ini datang setelah 24 jam setelah pembunuhan enam warga Palestina oleh pasukan Israel pada hari paling berdarah sejak akhir agresi Israel terhadap Jalur Gaza," yang dimulai pada Desember 27, 2008 lalu yang berlangsung selama 22 hari, meninggalkan lebih dari 1.400 tewas dan sekitar 5.500 terluka.
Surat kabar itu menyatakan bahwa "Pemerintah Inggris bereaksi dengan pemerintahan di Jalur Gaza setelah mereka menolak tindakan penduduk dari sektor tersebut yang berpartisipasi dalam peringatan yang diselenggarakan oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas); untuk memprotes kondisi ekonomi masyarakat miskin akibat agresi Israel.
Pemerintah Inggris menjelaskan bahwa "Uang bantuan mereka akan diberikan kepada kelompok moderat Otoritas Palestina di Ramallah, dan sebesar 7 juta poundsterling akan digunakan untuk membantu masyarakat di wilayah Gaza selama musim dingin, juga akan diberikan bantuan kepada guru-guru yang bekerja di sekolah-sekolah yang dikelola oleh PBB (UNRWA)."
Sebelumnya pada bulan September lalu, terjadi perdebatan mengenai mata pelajaran terkait soal Holocaust yang akan di ajarkan oleh UNRWA di sekolah-sekolah di Gaza, Hamas sendiri mengecam ide untuk memberikan mata pejaran tersebut.
Untuk melawan ekstremisme
Surat kabar The Independent mengutip pernyataan sejumlah guru di sekolah-sekolah UNRWA bahwa "tantangan terbesar yang mereka hadapi dalam menghadapi anak-anak pengungsi dan 260 ribu pengungsi lainnya adalah bagaimana mengatasi ekstremisme akibat perang baru-baru ini di Gaza dan pengepungan yang terus berlanjut di Gaza".
Direktur operasi UNRWA di Gaza, John Ging menyatakan "membuka blokade akan sangat membantu dalam mengatasi radikalisasi di kalangan pemuda Gaza. "
Seperti yang dinyatakan oleh Menteri Negara Inggris untuk Pembangunan Internasional - Douglas Alexander bahwa "kampanye pendidikan di Gaza dengan membersihkan dari ide-ide ekstremis adalah kunci untuk membangun masa depan daerah itu. Dan UNRWA akan berada di garis depan untuk mengkompensasi penurunan volume pendidikan di Gaza, pada waktu yang sama, kurikulum pelajaran UNRWA akan lebih mempromosikan hak asasi manusia dan toleransi sosial, politik dan mendukung upaya-upaya untuk melawan tindakan ekstremisme." (fq/iol)
Posted by man_araby1984@yahoo.com
Fakta,
Sorot Media
21.25
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyebut aksi demonstrasi anti-pemerintah pada peringatan Hari Ashura adalah sebuah "drama yang memuakkan" dan satu-satunya penonton yang puas melihat drama itu adalah Amerika dan kaum Zionis.
"Bangsa Iran sudah melihat banyak peristiwa serupa. Amerika dan kaum Zionis adalah satu-satunya penonton dari sebuah drama yang mereka buat sendiri," tukas Ahmadinejad seperti dikutip kantor berita Iran, IRNA.
Presiden Iran menuding AS dan kaum Zionis yang menjadi dalang aksi protes anti-pemerintah di kota Tehran bersamaan dengan peringatan hari Ashura hari Minggu kemarin. Polisi Iran menggunakan gas air mata untuk membubarkan para demonstran dan dilaporkan sejumlah orang tewas dalam aksi protes yang berakhir rusuh itu.
Kepala Deputi Kepolisian Iran, Ahmad Reza Radan menolak tudingan bahwa pasukannya menggunakan kekerasan dalam menangani para demonstran dan membantah terlibat dalam jatuhnya sejumlah korban tewas.
Negara-negara Barat yang selama ini memang anti-Iran langsung melontarkan kecaman atas aksi kekerasan yang terjadi di Iran. Meski negara-negara Barat yang mengecam itu juga negara-negara pelaku pelanggaran HAM di berbagai negara, terutama negeri-negeri Muslim.
Presiden Ahmadinejad balik mengecam reaksi negara-negara Barat itu dan mendesak Barat untuk memikirkan kembali sikap anti-Iran mereka. Ia menegaskan bahwa bangsa Iran tetap akan menunjukkan kekompakkannya untuk melawan intervensi Barat dalam urusan dalam negeri Iran. (ln/prtv)
Posted by man_araby1984@yahoo.com
21.21
JAKARTA - Uskup Agung Yulius Kardinal Darmaatmadja dalam pesan natalnya menyesalkan Gereja stasi Albertus di Bekasi yang dirusak oleh orang tidak bertanggung jawab. Pernyataan itu disampaikan pada acara misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Jumat (25/12/2009) .
"Ketika Gereja stasi Albertus yang sedang dibangun, pada malam hari raya Muharam atau 1 syuro atau malam tanggal 18 Desember didatangi ratusan orang yang tidak bertanggungjawab merusak Gereja yang sedang dalam proses pembangunan," demikian pesan Romo Kardinal sebagaimana dilansir dalam detiknews.com berjutul "Uskup Agung Prihatin Gereja Bekasi Dirusak."
Berita yang sama juga diwartakan oleh portal berita okezone.com berjudul “Uskup Agung Sesalkan Pengrusakan Gereja di Bekasi” dan vivanews.com berjudul “Uskup Agung Prihatin Kasus Gereja di Bekasi.”
Bila portal detik.com, vivanews.com dan okezone.com tidak salah kutip, maka menurut hemat kami, pernyataan Uskup Agung bahwa gereja Santo Albertus dirusak orang tak bertanggungjawab itu patut dipertanyakan karena beraroma kebohongan.
..pernyataan Uskup Agung bahwa gereja Santo Albertus dirusak orang tak bertanggungjawab itu patut dipertanyakan karena beraroma kebohongan.. .
Pertama, Uskup Agung menyebut “Ratusan orang yang tidak bertanggungjawab merusak gereja.” Pernyataan ini tidak berdasar sama sekali dan cenderung provokatif. Faktanya, gereja yang sejak awal pendiriannya mendapat penentangan warga Bekasi itu hingga kini masih berdiri kokoh. Tak ada bagian gereja yang tergores, terjilat api apalagi mengalami kerusakan berat. Fakta ini penulis saksikan dengan mata kepala esok hari setelah insiden malam tahun baru terjadi.
Kedua, Pernyataan Romo Kardinal tentang adanya “gereja yang dirusak,” membuktikan bahwa Romo Kardinal belum melihat langsung ke gereja yang dimaksud, melainkan hanya mendengar berita yang tidak bisa dipertanggungjawabk an.
Selain itu, Romo Kardinal juga membesar-besarkan masalah dan menihilkan keberadaan Kapolres Metro Bekasi. Pascainsiden malam tahun baru, Kapolres Metro Bekasi AKBP Imam Sugianto membantah terjadi pembakaran gereja Katolik Santo Albertus di perumahan Harapan Indah, Bekasi. Menurutnya yang dibakar bukan gerejanya, tapi hanya bedeng pekerja kuli bangunan gereja itu.
"Saya tidak setuju kalau disebut pembakaran gereja. Karena bukan gereja yang dibakar, tapi bedeng tempat pekerja dan kantor pekerja konstruksi. Kalau gerejanya sudah 60 persen jadi, itu tidak dibakar," kata Imam dalam Tempo Interaktif, Ahad (20/12/2009) .
..Romo Kardinal juga membesar-besarkan masalah dan menihilkan keberadaan Kapolres Metro Bekasi..
Ketiga, Pernyataan Romo Kardinal tentang adanya “orang tidak bertanggung jawab” dalam insiden tersebut, jelas membuktikan bahwa Romo Kardinal tidak mengetahui permasalahan dengan jelas dan jernih. Faktanya, pasca insiden tahun baru itu, polisi mengamankan 33 orang yang dicurigai sebagai pelaku. Karena tak cukup bukti, ke-32 orang itu dilepaskan, dan hanya satu orang yang ditahan, yaitu Ahmad Rosidi alias Jagur, warga Babelan. Jagur hingga kini masih ditahan polisi karena mempertanggungjawab kan perbuatannya yang diduga melakukan tindak pidana.
Untuk itu, kami akan bersuka cita kepada Romo Kardinal Yulius Kardinal Darmaatmadja selaku Uskup Agung, bila beliau mempertimbangkan masak-masak segala pernyataan di hadapan jemaatnya. Janganlah memperkeruh suasana “konflik” antarumat beragama dengan pernyataan-pernyata an yang tidak sesuai dengan fakta dan data. Karena segala ucapan yang berbeda dengan realita adalah sebuah kedustaan. Dan kedustaan adalah sikap yang tidak terpuji menurut semua agama.
Janganlah memperkeruh suasana “konflik” antarumat beragama dengan pernyataan-pernyata an yang tidak sesuai dengan fakta dan data. Karena segala ucapan yang berbeda dengan realita adalah sebuah kedustaan...
Menurut Al-Qur’an, dusta adalah salah satu tanda orang munafik (Al-Munafiqun 1). Orang yang mengadakan kebohongan adalah pendusta yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (An Nahl 105) yang diancam dengan wail (kecelakaan) dan siksaan yang pedih (Al Baqarah 10, Al-Jatsiyah 7).
Mari kita jauhi segala dusta, karena tindakan dusta itu tidak akan memasyhurkan nama Tuhan. Bukankah Alkitab (Bibel) juga mengecam dusta sebagai tindakan yang harus dijauhi (Keluaran 23:7, Ulangan 5:20, Imamat 19:11) yang melanggar kekudusan nama Tuhan (Imamat 19:12) dan merupakan suatu dosa (Yesaya 5:18). Jika penginjil berdarah Madura ini tidak berhenti dari dustanya, maka Yesus akan mengecamnya sebagai “hamba iblis” (Yohanes 8: 44)? Bukankah kedustaan adalah kekejian dan dosa di mata Tuhan?
“Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi Tuhan” (Amsal 12:22).
“Celakalah mereka yang memancing kesalahan dengan tali kedustaan dan dosa” (Yesaya 5:18).
[Mulyadi Abdul Gani, Wakil Sekretaris Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, email: mulyadi.abdulgani@ gmail.com]
Posted by man_araby1984@yahoo.com
Pemberitahuan
08.11
JAKARTA--Maraknya berita di media massa yang mengupas aksi bunuh diri dianggap kalangan psikolog secara tidak langsung memicu bertambahnya pelaku bunuh diri. Pemberitaan di media massa seakan menjadi pembelajaran bagi mereka yang depresi tingkat tinggi sehingga berani memutuskan untuk bunuh diri.
''Mereka (pelaku aksi bunuh diri, red) melihat contoh cara orang bunuh diri dari media, kemudian berniat untuk mengikuti cara itu, misalnya dengan melompat dari gedung tinggi. Mereka meniru caranya, apalagi cara itu terbukti berhasil," ujar Direktur Rumah Sakit (RS) Jiwa Soeharto Heerdjan, Ratna Mardiyati, kepada Republika, belum lama ini.
Menurut Ratna, maraknya aksi bunuh diri secara tidak langsung dipicu oleh pemberitaan di media massa. Faktor pemberitaan di media massa yang mempertontonkan adegan bunuh diri dengan cara melompat dari gedung tinggi juga secara tidak langsung berdampak negatif.
Hal senada dikatakan psikolog, Tika Bisono. Menurut Tika, adanya tayangan aksi bunuh diri di televisi dan media massa lainnya, secara tidak langsung memberi ide bagi pelaku bunuh diri. "Tayangan itu memberi ide bagi mereka. Apalagi kasus bunuh diri diulas secara mendalam dan berulang-ulang kali," keluhnya.
Lebih lanjut, Tika mengatakan, dorongan untuk bunuh diri menjadi semakin menjadi dalam diri si pelaku ketika cara yang dilakukan oleh pendahulunya berhasil. "Apalagi setelah itu korban menjadi pusat perhatian. Selama ini kan mereka yang nekad bunuh diri rata-rata merasa tidak mendapatkan perhatian dari orang lain," cetusnya.
Namun, pendapat psikolog tersebut dianggap tidak sepenuhnya benar oleh Ade Armando, pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia (UI). Menurutnya, hak media massa untuk menyampaikan berita apapun.
Pemberitaan media massa, kata Ade, tidak bisa dibatasi, termasuk berita aksi bunuh diri. Menayangkan berita adalah hak media massa. Asalkan muatan pemberitaannya pas. ''Khusus untuk berita bunuh diri, alangkah lebih baiknya jika diselipkan komentar atau masukan dari psikolog sehingga masyarakat tidak meniru aksi bunuh diri yang ditayangkan," jelasnya.
Menurut Armando, semakin banyaknya kasus bunuh diri di ibukota lebih disebabkan kepada faktor depresi yang ada pada diri pelaku aksi bunuh diri. Orang yang kadar depresinya tinggi, imbuh dia, tidak memiliki keseimbangan jiwa. "Kebanyakan yang melakukan bunuh diri itu orang yang depresi dan tidak memiliki teman untuk berbagi masalah," tegasnya. c08/eye