Hindari Debat, Berbahasalah Yang Bijak


"Yang paling dibenci Nabi dan paling jauh jaraknya dari beliau pada
hari Kiamat adalah para penceloteh yang banyak bicara."

Hidayatullah.com—Salah satu tontonan terbanyak di TV kita saat ini
selain ghibah (gossip, red) adalah berdebat. Anggota DPR berdebat
dengan LSM, Polisi berdebat dengan pengacara, dan beberapa pihal lain.

Akibat berdebat, baru-baru ini seorang pengacara ternama hampir saja
berduel. Gara-gara berdebat pula, tahun 2003, Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Jacob Nuwa Wea “menyerang” dan memukul kepala koordinator
ICW Danang Widyoko di sebuah acara Today's Dialog di Metro TV. Tak
hanya memukul, sang menteri  juga dinilai menghina Danang dengan
kata-kata.


Islam mengenal istilah jidal. Para ulama menafsirkannya dengan
perdebatan dalam hal-hal yang tidak berguna atau tidak bermanfaat.
Jidal adalah termasuk dalam perdebatan yang dilarang adalah semua
perdebatan yang menyebabkan kegaduhan, mudharat kepada orang lain atau
mengurangi ketentraman. Sementara  perdebatan yang baik dan masih
diperbolehkan adalah perdebatan untuk menjelaskan kebenaran sebagai
kebenaran dan kebatilan sebagai kebatilan.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a., ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda,
‘Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang paling keras
penantangnya lagi lihai bersilat lidah’.” (HR Bukhari [2457] dan
Muslim [2668]).

Diriwayatkan dari Abu Umamah r.a., ia berkata: “Rasulullah saw
.bersabda, “Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapat petunjuk
kecuali karena mereka gemar berdebat. Kemudian Rasulullah saw.
membacakan ayat, “Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu
melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum
yang suka bertengkar.” (Az-Zukhruf: 58).” (Hasan, HR Tirmidzi [3253],
Ibnu Majah [48], Ahmad [V/252-256], dan Hakim [II/447-448]).

Diriwayatkan dari Abu Ustman an-Nahdi, dalam sebuah hadist lain, ia
berkata, “Aku duduk di bawah mimbar Umar, saat itu beliau sedang
menyampaikan khutbah kepada manusia. Ia berkata dalam khutbahnya, Aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Sesungguhnya, perkara yang sangat
aku takutkan atas ummat ini adalah orang munafik yang lihai bersilat
lidah’.” [HR Ahmad]

Kerap dijumpai di tengah masyarakat, peristiwa  yang berakhir saling
bunuh atau saling membinasakan.  Jika ditelisik lebih jauh, kejadian
tersebut bermula dari cekcok dan salah paham. Ini menjadi indikasi
bahwa lidah memiliki bahaya besar bila tak dijaga.

Berikut beberapa adab terkait dengan urusan lidah atau bercakap.Islam
adalah agama yang sangat rapi mengatur umatnya. Terhadap hal-hal
sekecil apapun, Allah SWT sudah mengatur. Dalam Islam, berbicara,
berbahasa dan bercakap-cakap harus punya adab dan sopan-santun nya. Di
bawah ini adalah adab-adab berbicara dalam Islam yang harus menjadi
pegangan kita.

Adab Bercakap

1. Ucapan Bermanfaat

Dalam kamus seorang Muslim, hanya ada dua pilihan ketika hendak
bercakap dengan orang lain. Mengucapkan sesuatu yang baik atau memilih
diam. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) bersabda, "Barang
siapa mengaku beriman kepada Allah dan hari Pembalasan hendaknya ia
berkata yang baik atau memilih diam." (Riwayat al-Bukhari).

2. Bernilai Sedekah

"Setiap tulang itu memiliki kewajiban bersedekah setiap hari. Di
antaranya, memberikan boncengan kepada orang lain di atas
kendaraannya, membantu mengangkatkan barang orang lain ke atas
tunggangannya, atau sepotong kalimat yang diucapkan dengan baik dan
santun." (Riwayat al-Bukhari).

3. Menjauhi Pembicaraan Sia-Sia

Sebaiknya menghindari pembicaraan berujung kepada kesia-siaan dan dosa
semata. "Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh
jaraknya dariku pada hari Kiamat adalah para penceloteh lagi banyak
bicara." (Riwayat at-Tirmidzi) .

4. Tidak Terperangkap Ghibah

"…Dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang
lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada
Allah. Sungguh Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang."
(al-Hujurat [49]: 12).

5. Tidak Mengadu Domba

Hudzaifah Radhiyallahu anhu (RA) meriwayatkan, saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda, "Tak akan masuk surga orang yang suka mengadu
domba." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).

6. Tidak Berbohong

"Sesungguhnya kejujuran itu mendatangkan kebaikan, dan kebaikan itu
akan berujung kepada surga. Dan orang yang senantiasa berbuat jujur
niscaya tercatat sebagai orang jujur. Dan sesungguhnya kebohongan itu
mendatangkan kejelekan, dan kejelekan itu hanya berujung kepada
neraka. Dan orang yang suka berbohong niscaya tercatat di sisi Allah
sebagai seorang pendusta." (Riwayat al-Bukhari).

7. Menghindari Perdebatan

Sedapat mungkin menjauhi perdebatan dengan lawan bicara. Meskipun
boleh jadi kita berada di pihak yang benar. Sebab Rasulullah SAW telah
menjamin sebuah istana di surga bagi mereka yang mampu menahan diri.
"Aku menjamin sebuah istana di halaman surga bagi mereka yang
meninggalkan perdebatan meskipun ia berhak untuk itu." (Riwayat Abu
Daud, dishahihkan oleh al-Albani).

8. Tak Memotong Pembicaraan

Suatu hari seorang Arab Badui datang menemui Rasulullah SAW, ia
langsung memotong pembicaraan beliau dan bertanya tentang hari Kiamat.
Namun Rasulullah tetap melanjutkan hingga selesai pembicaraannya.
Setelah itu baru beliau mencari si penanya tadi. (Riwayat al-Bukhari)

9. Hindari Mengolok dan Memanggil dengan Gelar yang buruk

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok
kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olok) itu
lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) . Dan jangan pula
perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan yang lain. Karena boleh
jadi perempuan (yang diperolok-olok) itu lebih baik dari perempuan
(yang mengolok-olok) itu. Janganlah kamu saling mencela satu sama
lain. Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar-gelar yang
buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik)
setelah beriman. Dan barang siapa yang tak bertobat maka mereka itulah
orang-orang yang zalim." (al-Hujurat [49]: 11).

10. Menjaga Rahasia

"Tiadalah seorang Muslim menutupi rahasia saudaranya di dunia kecuali
Allah menutupi (pula) rahasianya pada hari Kiamat." (Riwayat Muslim).

Posted by man_araby1984@yahoo.com on 23.10. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 komentar for “Hindari Debat, Berbahasalah Yang Bijak”

Leave comment

FLICKR PHOTO STREAM

Google Translate
Arabic Korean Japanese
Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German
Spain Italian Dutch

2010 BlogNews Magazine. All Rights Reserved. - Designed by SimplexDesign