Menyatukankan Hati Lewat Persamaan Persepsi



Oleh : Abdurrahman Yusak

Sepintas mungkin kita akan mengatakan bahwa, amat rumit mengamalkan isi Al Quran yang begitu kompleks, mengingat betapa banyaknya kandungan yang menyinggung sekian objek pembiacaraan mengenai hukum, hikmah, sejarah, tauhid, fiqih dan lain sebagainya dan semuanya ini membutuhkan sekian penguasaan beberapa bidang ilmu untuk bisa mencapai pemahaman tentang isi kandungan Al Qur’an tersebut. Sementara setiap kita sebagai orang muslim memiliki banyak perbedaan tentang pemahaman yang terkadang lahir dari sebuah teks dalil.

Untuk tidak memperpanjang prolog dan mukaddimah, pada pragraf ini saya ingin langsung memerkenalkan konsep penyatuan hati dan persamaan persepsi. Sudah menjadi kaidah baku bagi kita bahwa berbeda pendapat adalah dibolehkan oleh agama, ada beberapa rentetan sejarah Rasulullah yang menyimpan pesan bahwa berbeda pendapat itu tidak dilarang. Salah satunya ketika tawanan perang telah di tangkap oleh kaum muslimin, pada waktu itu Umar bin Khottob berpendapat agar para tawanan di bunuh, sedangkan Abu bakar berpendapat agar mereka dilepaskan setelah membayar denda, dan pada waktu yang sama Rasulullah sependapat dengan Abu Bakar, namun ternyata turun ayat setelah itu yang mengatakan bahwa tawanan perang laki-laki wajib dibunuh. Dengan lapang dada Rasulullah dan abu Bakar melaksanakan pendapat Umar yang pada dasarnya isi ayat yang turun setelah munculnya beberapa pandangan dikalangan sahabat dan Rasulullah. Ini menunjukkan bahwa berbeda pendapat itu tidak dilarang dalam agama, namun Sayyid sabiq dalam mukaddimah fiqih sunnahnya mengatakan bahwa pada hal yang mendasar yaitu tentang akidah dan ibadah usuliyyah ini tidak dibenarkan, sebab dua kategory ini bukan wilayah perbedaan pendapat, singkatnya jika kita sudah sama-sama mengimani Allah itu Esa maka berdosa besar bahkan syirik (keluar dari Islam) hukumnya jika ada yang berpendapat tuhan itu dua atau tiga. Ini artinya siapapun kita, di manapun kita, warna apapun kulit kita, dari kelompok manapun kita, memiliki persepsi yang sama tentang apa yang kita yakini di dalam agama kita, sehingga ini menjadi obat yang manjur untuk menghentikan segala perpecahan antar kelompok kuhsusnya di Indonesia.
Islam tidak membenarkan kekerasan dalam bentuk apapun, karena Islam itu sendiri memiliki makna keselamatan bagi siapapun yang berada di bawah naungannya, sedangkan muslim menurut Rasulullah “orang muslim adalah, yang bisa menjaga keselamatan muslim lain dari kejahatan tangan dan lidahnya”. Di dalam Al Quranpun kita dapati bahwa Allah mengecam yang berperang karena atas dasar membela kelompok (bukan agama).
Adapun langkah yang selanjutnya dalam mengantisipasi perpecahan sebab pendapat, maka ulama menuntun kita agar selalu bersatu dan memberikan kaidah sebagai solusinya yaitu ”saling tolong menolong dalam hal yang kita sepakati, dan saling toleransi dalam hal yang kita perbedakan”
Setelah kita memahami beberapa point penting di atas, hal paket berikutnya yang juga menjadi bahan pokok bagi konsep kita ini ialah, fakta sejarah, kondisi zaman sekarang, serta beberapa pandangan ulama yang mengemukakan tentang mekanisme aplikasi hukum syaria’t, singkatnya teori fiqhul waqi’I, yaitu pemakaian hukum yang sesuai dengan kondisi setempat, sebagai contoh sederhananya hukum jihad, tidak bisa di pukul rata wajib bagi penduduk Indonesia misalnya, karena memang kondisi setempat tidak menuntut hal tersebut, di lain pihak di Palestina sendiri hukum ayat ini pas dan sesuai dengan tempat pemakaiannya, dan kewajiban berdakwahpun bukan hanya amar ma’ruf tapi juga nahi mungkar. Dengan adanya pemahaman kita terhadap hal-hal yang seperti ini akan mempermudah bagi kita untuk bertoleransi. Banyak permasalan lain yang lebih penting dan mesti diutamakan untuk dibahas dan diselesaikan, seperti maraknya kristenisasi, aliran sesat, diskriminasi terhadap Islam.
Sebagai penutup saya ingin mengutip penuturan seorang tokoh kartun yang ada pada film ahkamul Qur’an: “jika kita saling memahami syari’at Islam, maka tidak ada kontradiksi berfikir dan gesekan sosial”

Posted by man_araby1984@yahoo.com on 21.41. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 komentar for “Menyatukankan Hati Lewat Persamaan Persepsi”

Leave comment

FLICKR PHOTO STREAM

Google Translate
Arabic Korean Japanese
Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German
Spain Italian Dutch

2010 BlogNews Magazine. All Rights Reserved. - Designed by SimplexDesign